Halaman

Senin, 06 Juni 2011

ASKEB BENDUNGAN ASI

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS

NY “S” P20002 POST OP SC HARI KE-3

DENGAN BENDUNGAN ASI DI RUANG BOUGENVILE

RSUD WAHIDIN SUDIRO HUSODO

MOJOKERTO

Disusun oleh: SAHANANTA LELIAN

09111318

PROGRAM STUDY D4 BIDAN PENDIDIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2011

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kamin panjatkan kepada Tuhan yang maha esa karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya,sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan asuhan kebidanan yang berjudul’ NY “S” P20002 post op SC hari ke III dengan bendungan ASI di ruang bougenvile di RSUD WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO” tepat pada waktunya.

Dalam menyusunnya asuhan kebidanan ini tentunya saya menyadari masih ada kekurangan-kekurangan karena terbatasnya pengetahuan yang saya miliki selaku penyusun.Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan asuhan kebidan ini selanjutnya.

Harapan saya selaku penyusun adalah semoga asuhan kebidanan yang berjudul NY “S” P20002 post op SC hari ke III dengan bendungan ASI di ruang bougenvile di RSUD WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan para pembaca meski saya menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam menyusun asuhan kebidanan ini.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikanya asuhan kebidanan ini.

Sabtu 5 februari,2011

Penyusun

TINJAUAN TEORI

PUERPERIUM (NIFAS)

DEFINISI

Puerperium/nifas adalah masa yang dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu ( 42 hari ) setelah itu.

( Hadijono, R soerjo 2008 Ilmu kebidanan,jakarta )

Nifas dibagi dalam 3 periode

1. Puerperium dini

Yaitu: kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan

2. Puerperium intermedial

Yaitu: kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lainya 6-8 minggu

3. Remote puerperium

Yaitu: waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi

( Obstetri fisiologi UNPAD,2005 )

Perubahan-perubahan fisiologis masa nifas

A. Involusi uterus

Pada involusi uteri, jaringan ikat dan jaringan otot mengalami proses preteolitik. Berangsur-angsur akan mengecil sehingga pada akhir kala nifas besarnya seperti semula dengan berat 30 gram. Proses preteolitik adalah pemecahan protein yang akan dikeluarkan melalui urine.

Proses involusi uterus

Involusi

Tinggi fundus

Ukuran uterus

Berat uterus

Plasenta lahir/bayi lahir

7 hari ( 1 minggu)

14 hari ( 2 minggu)

42 hari ( 6 minggu)

56 hari ( 8 minggu)

Sepusat

Pertengahan pusat simpisis

Tak teraba

Tak teraba

Tak teraba

Sepusat

Sebesar telur bebek

Sebesar telur ayam

Sebesar telur ayam

Sebesar telur ayam

1000 gram

500 gram

350 gram

50 gram

30 gram

B. Pengeluaran lochea

Lochea adalah cairan yang keluar dari liang senggama pada masa nifas. Cairan ini dapat berupa darah atau sisa lapisan rahim.

Pengeluaran lochea dapat dibagi berdasarkan jumlah dan warnanya

1) Lochea rubra

Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,vernik kaseosa,rambut lanugo, mekonium 2 hari pasca persalinan

2) Lochea sangoinolenta

Warnanya merah kuning berisi darah dan lendir terjadi pada hari ke 3-7 post partum

3) Lochea serosa

Terjadi pada hari ke 7-14 hari berwarna kuning

4) Lochea alba

Cairan puting yang terjadi setelah 2 minggu

5) Lochea purulenta

Terjadi karena infeksi, keluar cairan seperti nanah busuk

6) Lochiotosis

Lochea tidak lancar keluarnya

C. Involusi tempat plasenta

Setelah persalinan tempat plasenta merupakan tempat permukaan kasar. Tidak rata-rata dan kira-kira sebesar telapak tangan dengan cepat luka ini akan mengecil pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 2-4 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm.

D. Perubahan pada pembuluh darah

Dalam kehamilan uterus mempunyai banyak pembuluh darah yang besar tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak. Maka arteri harus mengecil lagi dalam nifas.

E. Dinding perut

Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang terlalu lama tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu.

F. Perubahan perkemihan

Saluran kencing kembali normal dalam waktu 2-8 minggu tergantung pada:

· Keadaan / status sebelum persalinan

· Lamanya partus kala 2 dilalui

· Besarnya kepala yang menekan saat kehamilan

G. Laktasi

· Menyusui adalah salah satu komponen dari proses reproduksi yang terdiri atas haid, konsepsi, kehamilan, persalinan, menyusui, dan penyapihan. Jika semua komponen berlangsung dengan baik, proses menyusui akan berhasil.

· ASI sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik yang dapat diberikan oleh seorang ibu pada anak yang baru dilahirkannya. Komposisinya berubah sesuai dengan kebutuhan bayi pada setiap saat, yaitu kolostrum pada hari pertama sampai 4-7 hari dilanjutkan dengan ASI peralihan sampai 3-4 minggu, selanjutnya ASI matur.

· ASI juga mengandung zat pelindung yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi. Pemberian ASI juga mempunyai pengaruh emosional yang luar biasa yang mempengaruhi hubungan batin ibu dan anak dan perkembangan jiwa anak. Di samping itu terdapat hubungan yang bermakna antara menyusui dan penjarangan kehamilan.

· Pemberian ASI yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

- ASI eksklusif selama 6 bulan karena ASI saja dapat memenuhi 100% kebutuhan bayi.

- Dari 6-12 bulan ASI masih merupakan makanan utama bayi karena dapat memenuhi 60-70% kebutuhan bayi dan perlu ditambahkan makanan pendamping ASI berupa makanan lumat sampai lunak sesuai dengan usia bayi.

- Diatas 12 bulan ASI saja hanya memenuhi sekitar 30% kebutuhan bayi dan makanan padat sudah menjadi makanan utama. Namun, ASI tetap dianjurkan pemberiannya sampai pulang kurang 2 tahun untuk manfaat lainnya.

(Rulina, Suradi 2008 ilmu kebidanan,jakarta)

III. Perawatan masa nifas

a. Mobilisasi dini ( early mobilitation )

Yaitu kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya berjalan

Perawatan mobilisasi mempunyai keuntungan

· Melancarkan pengeluaran lochea,mengurangi infeksi puerperium

· Mempercepat involusi alat kandung

· Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan

· Meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat fungsi asi

b. Rawat gabumg

Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama sehingga ibu lebih banyak memperhatikan bayinya,segera dapat memberikan asi,sehingga kelancaran pengeluaran asi lebih terjamin.

c. Pemeriksaan umum

· Kesadaran penderita

· Kesadaran yang terjadi setelah persalinan

d. Pemeriksaan khusus

· fisik→ tekanan darah, nadi dan suhu

· fundus uteri → tinggi fundus, kontraksi fundus

· perdarahan

e. Permulaan parturien dan pengawasan ikutan

Parturien dalam persalinan berjalan lancar dan spontan dapat dipulangkan setelah mencapai keadaan baik dan tidak ada keluhan parturien dipulangkan setelah 2-3 hari dirawat.

f. Makanan harus bermutu,bergizy dan cukup kalori, sebaiknya makan-makanan yang mengandung protein,banyak cairan,sayur-sayuran dan buah-buahan.

g. Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya, kadang-kadang wanita mengalami sulit kencing karena spingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi mukulus sfingter ani selama persalinan. Juga oleh karena adanya edema kandung kemih yang terjadi selama persalinan.

h. Hendaknya buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan

i. Perawatan payudara telah dimulai sejak wanita hamilsupaya puting susu lemas, tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya.

j. Untuk menghadapi masa laktasi sejak dari kehamilan telah terjadi perubahan-perubahan pada kelenjar mamae yaitu:

· Proliferasi kelenjar-kelenjar alveoli dan jaringan lemak bertambah

· Keluaran cairan susu jolong dan duktus laktiferus disebut colustrum berwarna kuning. Putih susu

· Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana vena-vena berdilatasi.sehingga tampak jelas

· Setelah persalinan,pengaruh supresi estrogen dan progesteron hilang maka timbul pengaruh hormon laktogenik( LH) atau prolaktin yang akan merangsang puting susu. Disamping itu,pengaruh oksitosin menyebabkan mio-epitel kelenjar air susu berkontraksi sehingga air susu keluar. Produksi akan banyak sesudah 2-3 hari pasca persalinan.

· Cuti hamil dan bersalin menurut undang-undang bagi wanita pekerja berhak mengambil cuti hamil dan bersalin selama 3 bulan. Yaitu satu bulan sebelum bersalin ditambah 2 bulan setelah persalinan.

( Manuaba.ida bagus 2002 ilmu kebidanan dan penyakit kandungan untuk pendidikan bidan,jakarta EGC)

PEMBENDUNGAN ASI

1. Pengertian

Pembendungan asi menurut pritchar ( 2002 ) adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus lakteferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan oleh sempurna atau karena kelainan pada puting susu ( buku obsteri williams)

Keluhan ibu menurut prawirohardjo (2005) adalah payudara bengkak, keras, panas dan nyeri. Penanganan sebaiknya dimulai selama hamil dengan perawatan payudara untuk mencegah terjadinya kelainan. Bila terjadi juga maka berikan terapi simtomati,untuk sakitnya (analgetika), kosongkan payudara, sebelum menyusui pengurutan dulu atau dipompa sehingga sumbatan hilang, kalau perlu berikan stilbestrol atau lynoral tablet 3 kali sehari selama 2-3 hari.

Kepenuhan fisiologis menurut Rustam (2005) adalah sejak hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan,ketika ASI secara normal dihasilkan payudaramenjadi sangat penuh. Hal ini bersifat fisiologis dan pengisapan yang efektif dan pengeluaran asi oleh bayi. Rasa penuh tersebut pulih dengan cepat namun dapat berkembang menjadi bendungan. Pada bendungan, payudara terisi penuh dengan ASI dan cairan jaringan. Aliran vena limpatik tersumbat aliran susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran asidengan alveoli meningkat. Payudara menjadi bengkak,merah dan mengkilap.

Jadi dapat diambil kesimpulan perbedaan kepenuhan fisiologis maupun bendungan ASI adalah

a. Payudara yang penuh terasa panas,berat dan keras.,tidak terlihat mengkilap. ASI biasanya mengalir dengan lancar dengan kadang-kadang menetes secara spontan

b. Payudara yang terbendung membesar,membengkak dan sangat nyeri. Payudara terlihat mengkilap dan puting susu teregang menjadi rata. ASI tidak mengalir dengan mudah dan bayi sulit menghisap ASI sampai bengkak berkurang.

(Rustam muchtar.2005.sinopsis obstetri,bandung.eleman)

2. PERAWATAN PAYUDARA MASA NIFAS

Langkah-langkah membersihkan puting susu

1. Siapkan handukm baby oil dan kapas

2. Letakkan handuk dibawah payudara

3. Basahi kapas dengan baby oil

4. Kompres kedua puting susu dengan kapas tersebut selama kurang lebih 5 menit

5. Gosok-gosokan kapas disekitar piting susu atau bagian aerola yang bewarna kecoklatan untuk mengangkat kotoran

6. Lumuri kedua tangan dengan baby oil

7. Untuk jenis puting susu yang normal ( menonjol ke luar ) gunakan ibu jari dan telunjuk yang sudah diolesi baby oil. Untuk memutar kearah dalam sebanyak 25 kali. Ini bisa membantu meningkatkan elastisitas otot puting susu.

8. Untuk jenis puting susu yang datar atau masuk kedalam. Letakan kedua telunjuk masing-masing disebelah kiri dan kanan puting susu. Setelah itu letakan lagi kedua telunjuk masing-masing diatas dan dibawah puting susu. Tekan lagi perlahan-lahan lalu hentakan tiba-tiba kearah luar menjauhi puting susu.

Langkah-langkah pemijatan payudara

1. Tuangkan baby oil atau minyak zaitun dikedua tangan

2. Letakan kedua telapak tangan diantara kedua payudara kenudian pijatlah mulai dari atas kesamping luar,kebawah lalu menuju puting sususambil mengangkat payudara perlahan dan melepaskanya perlahan pula. Lakukan sebanyak 25 kali.

3. Topang payudara kiri dengan tangan kiri. Gunakan 3 jari tangan untuk membuat gerakan memutar sambil menekan. Mulai dari pangkal dada dan berakhir pada puting susu. Lakukan hal yang sama dengan payudara sebelah kanan masing-masing 25 kali.

Pengompresan dan perawatan payudara

1. Kompreslah kedua belah payudara dengan kain waslap hangat ± 3 menit. Kemudian teruskan dengan kain waslap dingin ± 3 menit juga

2. Gunakan waslap yang terakhir untuk membersihkan payudara dari minyak zaitun atau baby oil bekas pijatan.

Terapi dan pengobatan menurut prawirohardjo ( 2005) adalah

a. Anjurkan ibu untuk tetap menyusu bayinya

b. Anjurkan untuk ibu melakukan post natal breast care

c. Lakukan pengompresan dengan air hangat sebelum menyusu dan kompres dingin sesudah menyusui untuk mengurangi rasa nyeri

d. Gunakan BH yang menopang

e. Gunakan parasetamol 500 mg untuk mengurangi rasa nyeri dan menurunkan panas

( prawiroharjo,sarwono 2008 ilmu kebidanan,jakarta)

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS

PADA NY”S” P20002 POST OP SC

HARI KE III

No reg : P1101030731

Tanggal : 01 februari 2011

Jam : 06.00 WIB

Oleh : Sahananta lelian

Tempat : ruang bougenvile III RSUD wahidin

I PENGKAJIAN DATA

A. DATA SUBYEKTIF

1. Identitas

Nama istri : NY “ S” nama suami : TN ”K”

Umur : 39 tahun umur : 40 tahun

Agama : islam agama : islam

Pendidikan : SMP pendidikan : SMP

Suku/ bangsa : indonesia suku/bangsa : Indonesia

Pekerjaan : ibu rumah tangga pekerjaan : swasta

Penghasilan :- penghasilan: ± Rp 800.000

Alamat : madongan,sumobito alamat : madongan, sumobito

2. STATUS PERKAWINAN

Perkawinan ke : 1

Umur kawin : 27 tahun

Lama kawin : 11 tahun

3. Keluhan utama

Ibu mengatakan merasa cemas karena payudara bengkak, nyeri, asi keluar sedikit

4. Riwayat kebidanan

a. Haid

Menarche : 14 tahun

Siklus : teratur

Banyaknya: 2 kotek/ hari

Baunya : khas

Warnanya : merah

Keluhan : tidak ada

Flour albus : iya, tidak ada

b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Perka

winan

Kehamilan

Persalinan

Anak

NIFAS

Ke

uk

Jenis

Peno

long

tempat

Penyu

lit

BBL

J/K

H/M

Usia anak sekarang

penyulit

ASI

1

1

9 bulan

SC

dokter

RS gatul

Chephalo pelvic disproportion ( CPD)

3,2 kg

L

H

11 Tahun

-

lancar

2

h

A

m

i

l

i

n

i

c. Riwayat kehamilan sekarang

HPHT : 24-04-2010 TP: 27-01-11

ANC TM 1 : 1x di BPS

TM II : 2x di BPS

TM III : 3x di BPS

Imunisasi TT berapa kali : ibu tidak mendapat suntik TT pada kehamilan ini

Penyuluhan yang pernah didapat :

TM 1 : nutrisi ibu hamil,perawatan payudara

TM II : personal haygine, senam hamil

TM III : tanda-tanda bahaya kehamilan dan tanda-tanda persalinan

d. Riwayat persalinan sekarang

Ibu datang kerumah sakit tanggal 30 januari 2011 jam 20.30 WIB ketuban pecah bercampur darah jam 19.00 WIB Lalu operasi SC jam 20.45 WIB karena ada penyulit saat persalinan yaitu CPD.

Bayi baru lahir usia kehamilan : 9 bulan

Jenis persalinan : SC

Penolong : dokter

Tempat persalinan : RSUD wahidin mojokerto

Penyulit : cepalo pelvic disproportion ( CPD )

Penggunaan obat selama persalinan : anasthesi

Kondisi bayi saat dilahirkan : menangis dengan kuat

Berat badan bayi : 3500 gram

Panjang badan bayi : 50 cm

Apgar score : 7-8

e. Riwayat nifas sekarang

Perdarahan : ± 100cc

Uterus : tidak lembek

Tfu : 2 jari dibawah pusat

Laktasi : bayi sudah menyusui, ASI keluar sedikit

Lochea : sangoinolenta

5. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, HIV, AIDS, Hepatitis dan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti darah tinggi,kencing manis, dll

6. Riwayat kesehatan keluarga

a. Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular dan menahun seperti paru-paru, batuk menahun,jamtung, HIV, AIDS, Hepatitis dll.

b. Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada keturunan kembar

7. Riwayat KB

a. Ibu mengatakan metode kontrasepsi yang pernah digunakan adalah pil KB selama ± 10 tahun

b. Ibu mengatakan setelah melahirkan belum ada rencana kontrasepsi yang akan digunakan

8. Pola kebiasaan sehari-hari

a. Pola nutisi

Saat hamil : makan 3x sehari, porsi sedang, ( nasi, lauk pauk,dan sayur )

Minum ± 1400 ml/hari

Saat nifas : makan 3x sehari, porsi sedang, ( nasi, lauk pauk dan sayur )

Minum ± 500 ml/hari

b. Pola eliminasi

Saat hamil : BAB 1x / hari, warna kuning, lunak, bau khas

BAK 2-3x/hari, warna jernih,bau khas

Saat nifas : BAB 1x selama nifas,warna kuning, lunak, bau khas,

BAK ± 6x/hari secara spontan

Lochea : sangoinolenta

c. Pola aktivitas

Saat hamil : ibu mengerjakan pekerjaan rumah seperti nyapu,ngepel, masak

Secara mandiri

Saat nifas : ibu sudah bisa mika/miki, duduk, dan berjalan ke kamar mandi

Dengan bantuan

d. Pola istirahat

Saat hamil : siang 1-2 jam/ hari

Malam ± 6 -7 jam/hari

Saat nifas : siang 1 jam/ hari

Malam 7 jam ( 22.00 WIB-05.00 WIB )

e. Data psikologi

Ibu merasa cemas apabila kebutuhan ASI untuk bayinya tidak mencukupi

f. Data sosial budaya

Ibu mengatakan tidak ad pantangan makanan atau tarak

B. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan fisik umum

a. Keadaan umum : baik

b. Kesadaran : composmentis

c. TTV : TD : 100/70 mmhg

N : 80x/ menit

S : 36,5 ° C

RR : 20x/ menit

TFU: 2 Jari dibawah pusat

Kandung kemih : kosong

Perdarahan : ± 100 cc

Lochea : sangoinolenta

Keadaan luka jahitan post SC : tidak keluar darah dan tidak

Keluar nanah

2. Pemeriksaan khusus

a. Inspeksi

· Kepala : kulit kepala bersih, warna rambut hitam, berombak, tidak

rontok

· Muka : tidak ada cloasma gravidarum, tidak odeme, tidak pucat,

mengeringai

· Mata : simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih, tidak

juling

· Hidung : simetris, tidak ada sekret berlebih, tidak ada polip, tidak

ada pernapasan cuping hidung

· Telinga : simetris, tidak ada serumen berlebih

· Mulut dan gigi : simetris, mulut dan lidah bersih, gigi tidak ada caries,

Tidak ada stomatitis

· Ketiak : bersih tidak ada bulu ketiak

· Dada : simetris, tidak ada luka bekas operasi, payudara merah

mengkilap,Puting susu terenggang menjadi rata,

bengkak

· Abdomen : simetris,terdapat luka bekas operasi horison, terdapat

linea nigra, strea gravida, luka tertutup

· Genetalia : keadaanya bersih,tidak odeme,tampak pengeluaran

lochea sangoinolenta

· Anus : tidak ada hemoroid

· Ekstremitas atas : simetris, pergerakan baik, jari-jari lengkap

· Ekstremitas bawah : simetris, tidak ada odeme, pergerakan baik

b. Palpasi

· Kepala : tidak ada benjolan abnormal

· Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jagularis

· Axila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

· Dada : tidak ada benjolan abnormal, pada payudara terdapat

nyeri tekan, tegang dan keras, ASI keluar sedikit.

· Abdomen : terdapat nyeri tekan

TFU: 2 jari dibawah pusat

c. Perkusi

· Abdomen : tidak kembung

d. Auskultasi

· Dada : Tidak ada whezing dan ronchi

· Abdomen : ada bising usus

3. Pemeriksaan dalam

Tidak dilakukan

4. Pemeriksaan penunjang

Ubl 15,6*x10*4 3/ul 4,5 - 10,5

Ly 142,2* 1% 20,5 – 51,5

Md 10,45* H % 1,7 - 9,3

Gr 73,2* % 42,2 – 15,2

Ly *2,3x104 3/ul 1,2 – 3,4

Mo * 0,7 * H 104 3/ul 0,1-0,6

Or * 12,7 *Hx 10-1 3/ul → 1,4 -6

RBC 3,78 L x 104/ul → 4.00-6,00

Hgb 9,5 L 9/dl →11.0-18,0

Htc 30,6 L ½ → 35,0-66,0

Mcu 81,1 FL → 80,0-99,0

MCHC 31,1 L g/dl → 33,0 – 37,0

MCH 25,0 Lpg 27,0 – 31,0

PLT 353* x 104 3/ul 150 – 450

MPV 5,4* LFL → 7,8 – 11,0

DLT 0,192 * % 0,190 – 0,360

DDKL 16,3 * → 15,5 – 17,1

II. INTERPRESTASI DATA DASAR

Diagnosa

Ny”s” P20002 post op SC hari ke III dengan bendungan ASI

DS:

Ibu mengatakan cemas karena payudara bengkak, nyeri, ASI, keluar sedikit

DO:

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : TD : 100/70 mmhg

N : 80x/ menit

S : 36,5°C

RR: 20x/ menit

TFU: 2 jari dibawah pusat

Kandung kemih : kosong

Perdarahan : ±100cc

Lochea : sangoinolenta

Keadaan jahitan post SC : tidak mengeluarkan darah dan

tidak keluar nanah

payudara

inspeksi : simetris, merah mengkilap,puting susu terenggang menjadi rata,

bengkak

palpasi : terdapat nyeri tekan, payudara tegang, keras, tidak ada benjolan

abnormal

kebutuhan

· KIE nutrisi

· KIE ASI esklusif

· Ajarkan cara perawatan payudara post partum pada ibu

· Jelaskan cara menyusui yang benar

III. antisipasi diagnosa / masalah potensial

· Potensial terjadi mastitis

· Cemas

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Ø Potensial terjadi mastitis

- Ajarkan cara perawatan payudara

- Susukan bayi setiap saat tanpa jadwal

- Pembersihan puting susu sebelum dan sesudah menyusui

- Jelaskan teknik menyusui yang benar

Ø Cemas

- Kaji tingkat kecemasan ibu

- Jelaskan pada ibu tentang keadaanya saat ini

- Jelaskan pada ibu manfaat menyusui

- Jelaskan manfaan perawatan payudara

V. INTERVENSI

Diagnosa

Ny”s” P20002 post op SC Hari ke III dengan bendungan ASI

Tujuan

Jangka pendek : setelah dilakukan asuhan kebidanan 1x24 jam bengkak pada payudara

Berkurang dan ASI dapat keluar

Kriteria hasil : - payudara tidak bengkak lagi dan tidak merah

- Tidak ada nyeri tekan

- Payudara tidak tegang atau keras

- ASI dapat keluar dengan lancar

Jangka panjang : setelah dilakukan asuhan kebidanan 2x24 jam ibu mampu memenuhi

Kebutuhan ASI untuk bayinya

Kriteria hasil : ASI keluar dengan lancar

Kebutuhan asi terpenuhi untuk bayinya

Intervensi dan rasional

· Lakukan pendekatan terapeutik

R/ ibu lebih kooperatif dan terjalin kerja sama antara pasien dan petugas kesehatan

· Jelaskan tentang pemenuhan gizi seimbang

R/ dengan pemenuhan gizi seimbang ASI bisa lancar

· KIE ASI esklusif

R/ ASI esklusif minimal 6 bulan dapat memberikan kekebalan imun pada bayi

Mastitis

· Ajarkan perawatan payudara post partum pada ibu

R/ Perawatan payudara yang rutin akan membantu mengurangi pembengkakan dan memperlancar ASI

· Pembersihan puting susu sebelum dan sesudah menyusui

R/ untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah kering

· Jelaskan teknik menyusui yang benar

R/ agar bayi bisa menghisap dengan penuh dan merasa nyaman

Cemas

· Kaji tingkat kecemasan ibu

R/ untuk mengetahui besarnya kecemasan yang dialami ibu

· Jelaskan pada ibu tentang keadaanya saat ini

R/ agar ibu mengerti keadaanya saat ini dan mengurangi cemas

· Jelaskan pada ibu manfaat menyusui

R/ agar ibu mengerti manfaat menyusui bagi ibu dan bayi sehingga mau berusaha menyusui bayinya

· Jelaskan manfaat perawatan payudara

R/ agar ibu mengerti manfaat dilakukan perawatan payudara dapat memperlancar ASI

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 01 februari 2011

Diagnosa:

Ny”S” P20002 post op SC hari ke-3 dengan bendungan ASI

19.30 WIB

Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga untuk menjalin rasa percaya antara petugas kesehatan dan klien dengan cara senyum salam sapa,sopan,santun.

19.35 WIB

Memberikan KIE nutrisi

· Makan diet yang seimbang mendapat protein vitamin yang cukup

· Minum sedikitnya 2 liter/ hari

· Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat besi

· Minum vitamin A agar bisa memberikan vitamin A lewat ASI

19.40 WIB

Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI esklusif

· Memberikan ASI esklusif selama 6 bulan

· Memberikan ASI setiap saat tanpa jadwal

· Agar bayi bisa berkembang dengan baik dan sehat

· Agar imun bayi menmdapat kekebalan

Mastitis

19.45 WIB

Mengajarkan perawatan payudara post partum pada ibu

Langkah-langkah

· Siapkan handuk, baby oil, dan kapas

· Letakkan handuk dibawah payudara

· Basahi kapas dengan baby oil, kompreskan kedua puting selama 5 menit lalu gosok-gosokkan sekitar puting dan aerola

· Lumuri kedua tangan baby oil

· Letakkan kedua telapak tangan diantara payudara kemudian pijat mulai dari atas kesamping luar, kebawah lalu menuju puting susu sambil mengangkat payudara perlahan dan lepaskan senbanyak 15-20x

· Topang payudara kiri dengan telapak tangan kiri, gunakan tiga jari tangan untuk membuat gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal dada berakhir pada puting susu

· Letakkan kedua telunjuk masing-masing disebelah kiri dan kanan puting susu lalu ditekan perlahan-lahan serta hentakkan tiba-tiba kearah luar menjauhi puting susu sebanyak 15 – 20x. setelah itu letakkan lagi kedua telunjuk masing-masing diatas dan dibawah puting susu. Tekan lagi perlahan-lahan dan hentakkan tiba-tiba kearah luar

· Kompres air hangat kedua payudara ibu

· Kompres air dingin kedua payudara ibu

19.50 WIB

Membersihkan puting susu sebelum dan sesudah menyusui dengan cara membersihkan menggunakan ASI

19.55 WIB

Menjelaskan cara menyusui yang benar

· Mulut bayi menempel pada aerola mamae

· Bayi didekatkan ditubuh ibu dan menyusui secara bergantian kanan dan kiri agar tidak terjadi bendungan ASI

Cemas

20.00 WIB

Mengkaji tingkat kecemasan ibu apakah ringan,sedang,atau berat

Ansietas ringan : berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dapat

Memotivasi belajar/ kreatifitas

Ansietas sedang: memusatkan pada hal penting dan mengesampingkan yang lain

Ansietas berat : lapang perserpsi mulai menyempit panik berhubungan dengan

Terperangah,ketakutan dan teror

20.10 WIB

Menjelaskan pada ibu keaadanya saat ini bahwa ibu mengalami bendungan ASI sehingga harus dilakukan perawatan payudara.

20.15 WIB

Menjelaskan manfaat perawatan payudara dapat memperlancar ASI bila dilakukan rutin sehingga ibu tidak perlu cemas dengan keadaanya saat ini.

VII EVALUASI

Tanggal 01 februari 2011 jam 20.45 WIB

Diagnosa

Ny”S” P20002 post op SC hari ke-III dengan bendungan ASI

Masalah: payudara bengkak

S: ibu mengatakan cemas karena payudara bengkak, nyeri, ASI keluar sedikit

O: Keadaan : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : TD : 100/70 mmhg

N : 80x/ menit

S: 36,5°C

RR: 20x/menit

TFU: 2 jari dibawah pusat

Kandung kemih: kosong

Lochea : sangoinolenta

Keadaan jahitan post SC: tidak mengeluarkan darah dan tidak mengeluarkan nanah

Payudara

Inspeksi : simetris, merah mengkilap, puting susu terenggang menjadin rata

Palpasi : terdapat nyeri tekan, payudara tegang, keras, tidak ada benjolan abnormal,ASIkeluar sedikit.

A: NY “S” P20002 post op SC hari ke-III dengan bendungan ASI masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

· Melakukan pendekatan terapeutik

· Ajarkan ibu untuk melakukan perawatan payudara

· KIE ASI esklusif

· Anjurkan ibu menyusui bayinya setiap saat tanpa jadwal

· Anjurkan ibu membersihkan puting susu sebelum dan sesudah menyusui

Masalah : cemas

S: Ibu mengatakan cemas karena payudara bengkak,nyeri, ASI keluar sedikit

O: Keadaan : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : TD : 100/70 mmhg

N : 80x/ menit

S: 36,5°C

RR: 20x/menit

TFU: 2 jari dibawah pusat

Kandung kemih: kosong

Lochea : sangoinolenta

Keadaan jahitan post SC: tidak mengeluarkan darah dan tidak mengeluarkan nanah

Payudara

Inspeksi : simetris, merah mengkilap, puting susu terenggang menjadin rata

Palpasi : terdapat nyeri tekan, payudara tegang, keras, tidak ada benjolan abnormal,ASIkeluar sedikit.

A: NY”S” P20002 post op SC hari ke IV dengan cemas masalah belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan

- Kaji tingkat kecemasan ibu

- Jelaskan pada ibu tentang keadaanya saat ini

- Jelaskan pada ibu manfaat menyusui

- Jelaskan manfaat perawatan payudara

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal 02 februari 2011

Jam 07.00 WIB

Diagnosa

Ny”S” P20002 post op SC hari ke-IV dengan bendungan ASI

Masalah : payudara bengkak

S: Ibu mengatakan cemasnya sudah berkurang karena bengkak pada payudara berkurang, nyeri berkurang dan ASI sudah mulai lancar

O: keadaann umum: baik

Kesadaran : composmentis

TTV TD : 110/70 mmhg

S : 36°C

N : 80x/menit

RR: 19x/menit

Kandung kemih : kosong

Lochea : sangoinolenta

Keadaann jahitan post SC: tidak mengeluarkan darah dan tidak mengeluarkan nanah

Payudara

Inspeksi : simetris,puting susu menonjol,bengkak berkurang,tidak merah lagi

Palpasi : nyeri tekan berkurang, tegang berkurang, ASI mulai lancar

A: NY “S” P20002 post OP SC hari ke IV dengan bendungan ASI masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan

- Ajarkan ibu melakukan perawatan payudara

- Ajarkan teknik menyusui yang benar

Masalah : cemas

S: Ibu mengatakan cemasnya sudah berkurang karena bengkak pada payudara berkurang,nyeri berkurang dan ASI sudah mulai lancar.

O: keadaann umum: baik

Kesadaran : composmentis

TTV TD : 110/70 mmhg

S : 36°C

N : 80x/menit

RR: 19x/menit

Kandung kemih : kosong

Lochea : sangoinolenta

Keadaann jahitan post SC: tidak mengeluarkan darah dan tidak mengeluarkan nanah

Payudara

Inspeksi : simetris,puting susu menonjol,bengkak berkurang,tidak merah lagi

Palpasi : nyeri tekan berkurang, tegang berkurang, ASI mulai lancar

A: NY”S” P20002 post op SC hari ke IV dengan cemas, masalah teratasi sebagian

P: intervensi dilanjutkan

- Kaji tingkat kecemasan ibu

- Jelaskan pada ibu tentang keadaanya saat ini

- Jelaskan pada ibu manfaat menyusui

- Jelaskan manfaat perawatan payudara

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal 03 februari 2011-03-12

Jam 07.00 WIB

Diagnosa

NY “S” P20002 post op SC hari V dengan bendungan ASI

Masalah: payudara bengkak

S: Ibu mengatakan sudah tidak cemas lagi karena payudara sudah tidak bengkak lagi, tidak nyeri dan ASI sudah keluar dengan lancar

O: keadaan umum baik

kesadaran: composmentis

TTV: TD: 110/70 mmhg S: 36’5°C

N: 80/ menit RR: 19/menitx

Kandung kemih: kosong

Lochea: sangoinolenta

Keaadaan jahitan post SC: tidak mengeluarkan darah dan tidak mengeluarkan nanah

Payudara:

Inspeksi: simetris,puting susu menonjol tidak bengkak lagi,tidak merah lagi

Palpasi: tidak ada nyeri tekan,payudara tidak tegang,,tidak keras,dan ASI keluar dengan lancar

A: NY”S” P20002 post op SC hari ke V dengan bendungan ASI, masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

· Anjurkan ibu untuk tetap melakukan perawatan payudara rutin di rumah

· KIE ASI esklusif

· Anjurkan ibu untuk memenuhi gizinya

· Anjurkan ibu untuk kontrol tepat waktu pada tanggal 08 februari 2011 di poli kandungan RSUD mojokerto

· Anjurkan ibu minum obat secara teratur

Amoxan 500mg 3x1 biosuhbe 2x1 tablet

Mefinal 500 mg 3x1 diet tinggi kalori tinggi protein

Masalah : cemas

S: Ibu mengatakan sudah tidak cemas lagi karena payudara sudah tidak bengkak lagi, tidak nyeri dan ASI sudah keluar dengan lancar

O: keadaan umum baik

kesadaran: composmentis

TTV: TD: 110/70 mmhg S: 36’5°C

N: 80/ menit RR: 19/menitx

Kandung kemih: kosong

Lochea: sangoinolenta

Keaadaan jahitan post SC: tidak mengeluarkan darah dan tidak mengeluarkan nanah

Payudara:

Inspeksi: simetris,puting susu menonjol tidak bengkak lagi,tidak merah lagi

Palpasi: tidak ada nyeri tekan,payudara tidak tegang,,tidak keras,dan ASI keluar dengan lancar

A: NY “ S” P20002 post op SC hari ke V dengan cemas, masalah teratasi

P: intervensi dihentikan

· Jelaskan pada ibu manfaat menyusui

· Jelaskan pada ibu manfaat parawatan payudara

DAFTAR PUSTAKA

Hadijono, R soerjo 2008 Ilmu kebidanan

Obstetri fisiologi UNPAD,2005

Rulina, Suradi 2008 ilmu kebidanan,jakarta

Rustam muchtar.2005.sinopsis obstetri,bandung.eleman

Prawiroharjo,sarwono 2008 ilmu kebidanan,jakarta

Manuaba.ida bagus 2002 ilmu kebidanan dan penyakit kandungan untuk pendidikan bidan,jakarta EGC

pritchar ,2002. buku obsteri williams